Saturday 21 November 2015

Perkembangan Otak Anak Sebelum Kelahiran

Otak merupakan organ yang menjadi pusat aktivitas berpikir dan pengontrolan berbagai kinerja seluruh bagian tubuh. Dalam Neurosains otak dianggap sebagai pusat proses belajar pada manusia. Oleh karena itu bagaimana proses perkembangan otak pada manusia serta hal-hal yang menghambat atau merusaknya menjadi pengetahuan yang sangat dibutuhkan untuk mendukung proses belajar anak-anak.

Pada masa embrio otak mengalami pertumbuhan yang besar, baik pada segi ukuran maupun struktur. Jumlah neuron (sel saraf) dan sinaps (hubungan antar neuron) meningkat sangat pesat. Sebagian besar pertumbuhan neuron dan sinaps tersebut terjadi pada usia janin 4 hingga 7 bulan. Pada fase pertumbuhan tertinggi diperkirakan bahwa terbentuk seperempat juta sel saraf (nuron) dalam satu menit. Sungguh mengagumkan.


Struktur Sel Saraf Manusia
(Sumber Gambar: Schunk, 2012)

Saat lahir,  terdapat lebih dari satu juta sinaps. Jumlah ini kira-kira merupakan 60% sinap yang akan terbentuk selama hidup manusia. Hal inilah yang menjadi alasan kuat mengapa kondisi perkembangan otak anak sebelum kelahiran sangat penting bagi kemampuan belajar manusia selama hidupnya. Berbagai penelitian telah dilakukan terutama untuk menjaga agar pertumbuhan dan perkembangan otak (baik neuron ataupun sinaps) dapat berjalan dengan baik.

Perlu diketahui bahwa neuron dalam sistem belajar manusia berfungsi sebagai penyimpan bit-bit informasi. Adapun sinaps (hubungan antar neuron) yang membuat berbagai informasi yang tersimpan dapat saling berhubungan dalam pola-pola tertentu sehingga terjadi pemrosesan informasi di dalam otak kita (secara sederhana kita menyebutnya dengan istilah berpikir).

Referensi Rujukan:
Schunk, Dale H. 2012. Learning Theories an Educational Perspective. Edisi Enam. Boston: Pearson

No comments:

Post a Comment