Sunday 15 December 2019

Sekolah sebagai "Paguron" dalam Pandangan Ki Hadjar

Bapak pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, setelah melalui masa pembuangan di negeri Belanda melakukan perubahan haluan. Yaitu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia tidak melalui lapangan politik tetapi pendidikan. Ia mendirikan sekolah berhaluan nasional pertama di Indonesia yaitu Perguruan Taman Siswa.

Ki Hadjar menyebut sekolah dengan istilah perguruan, berasal dari kata dalam bahasa jawa yaitu paguron. Kata dasarnya adalah guru, yang berarti sebagai tempat guru tinggal dan sekaligus tempat meguru atau berguru. Para siswa berdatangan ke perguruan dalam rangka berguru, yaitu memproleh bimbingan dari guru untuk belajar.

Mengapa guru? Dan perguruan?

Hal tersebut menunjukkan bahwa guru menjadi pusat dari proses pendidikan di tempat tersebut. Tidak hanya karena sebuah perguruan menjadi tempat tinggal guru, tetapi lebih karena  jiwa, karakter dan kepribadian guru benar-benar menjadi ruh dari perguruan. Siswa datang tidak karena dipaksa, melainkan berdasarkan niat yang tulus dan kuat untuk menuntut ilmu kepada guru. Para orang tua juga benar-benar mempercayakan anak-anak mereka kepada para guru untuk membimbing proses belajar (menempa mental) anak-anak mereka.


Guru sebagai pusat sebuah perguruan membuat penghormatan para siswa sama halnya ketika mereka menghadapi orang tua (bahkan lebih sering guru mendapatkan penghargaan yang lebih tinggi karena ketinggian ilmunya). Ki Hadjar menggabung karakter perguruan ini dengan prinsip kemerdekaan dalam pendidikan melalui prinsip tut wuri handayani (yaitu guru banyak memberi kesempatan kepada para siswa untuk berkembang dan mandiri).

Kesimpulannya, sekolah sebagai sebuah perguruan menurut Ki Hadjar berpusat pada pribadi guru yang menyatukan pikirannya hanya untuk mendidik. Kemudian guru akan menuntun dan memberi kebebasan kepada para siswa untuk belajar, berkembang dan mandiri. Dengan demikian pendidikan akan melahirkan jiwa-jiwa yang merdeka, dengan tetapi memegang nilai luhur bangsa kita yang sangat mempercayai, menghormati dan memuliakan guru.

Referensi:

Marihandono, J. (2017). Prinsip Pendidikan Taman Siswo pada Awal Pendiriannya. Dalam Ki Hajar Dewantara, Pemikiran dan Perjuangannya. Museum Kebangkitan Nasional Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

https://pixabay.com