Saturday 17 September 2016

Hakekat Sains dan Pengajarannya

Sains begitu berpengaruh terhadap kehidupan manusia saat ini. Besarnya manfaat sains bagi kehidupan manusia membuatnya menjadi salah satu hal yang wajib diajarkan di sekolah, termasuk di negara kita. Kenyataannya banyak guru yang masih kurang tepat mengajarkan sains sehingga siswa tidak memperoleh manfaat yang semestinya. Untuk mengajarkan sains dengan tepat, kita harus memahami dahulu apa hakekat dari sains.

Banyak ahli yang mencoba mengartikan sains, dengan kalimat yang berbeda namun sebenarnya memiliki satu pemahaman. Salah satunya menurut Chiappetta dan Koballa (2010), sains adalah suatu studi mengenai alam dalam rangka memahaminya dan membangun pengetahuan terorganisir yang memiliki kekuatan prediktif serta dapat diaplikasikan di masyarakat.

Berdasarkan pengertian tersebut, seorang saintis atau orang yang mendalami sains memiliki tiga kewajiban dasar yaitu memahami, menjelaskan dan mengaplikasikan sains. Mengajarkan sains juga meliputi ketiga aspek tersebut yaitu mengajari siswa untuk mampu memahami konsep dalam sains, mampu menjelaskannya baik secara tertulis maupun oral serta mengaplikasikannya dalam laboratorium maupun kehidupan sehari-hari.

Lebih khusus, berdasarkan pengertian sains tersebut di atas, sains dapat diurai menjadi empat dimensi yang saling melengkapi:
  1. Sains sebagai cara berpikir. Hal utama dalam proses untuk menghasilkan pengetahuan dalam sains adalah sikap dan cara berpikir saintis. Beberapa karakter berpikir saintis antara lain keyakinan, ketertarikan pada fenomena alam, imajinatif, selalu menggunakan akal sehat (logis), skeptif yang sehat, obyektif dan terbuka. Beberapa karakter tersebut menunjukkan bahwa sains juga memiliki aspek sikap (attitude) yang lebih dikenal dengan istilah sikap ilmiah.
  2. Sains sebagai cara menyelidiki. Untuk menghasilkan pengetahuan yang valid secara ilmiah maka seorang saintis harus menguasai beberapa keterampilan seperti melakukan observasi, eksperimen, membuat hipotesis dan menguasai matematika. 
  3. Sains sebagai pengetahuan. Dimensi ini merupakan dimensi yang paling kita kenal dari sains. Berbagai jenis pengetahuan yang kita baca di buku-buku teks atau jurnal yang dapat membuat kita lebih memahami alam adalah produk dari sains. Tingkat kebenaran dan keluasan pengetahuan berbeda satu dengan yang lain. Untuk itu pengetahuan ilmiah terbagi menjadi fakta, konsep, prinsip, hukum, teori dan model.
  4. Sains berinteraksi dengan teknologi dan masyarakat. Selain pengetahuan, produk sains selanjutnya adalah teknologi yang dapat membantu kehidupan masyarakat. Karena itu perkembangan sains sangat berkaitan erat dengan teknologi dan masyarakat.

Keempat dimensi sains tersebut di atas merupakan kesatuan yang utuh dan tidak terpisahkan. Sains tumbuh, berkembang dan mengalami proses selalu dengan melibatkan keempat-empatnya. Karena itu mengajarkan sains hanya pada dimensi pengetahuan, misalnya, hanya akan menghasilkan persepsi dan metode yang salah mengenai sains.


Buku Rujukan:
Chiappetta, Eugene L., Koballa, Thomas R. 2010. Science Instruction in The Middle and Secondary Schools. Edisi Ketujuh. Boston: Allyn and Bacon  

No comments:

Post a Comment