Tuesday 20 September 2016

Asesmen Sumatif dan Formatif

Konsep mengenai asesmen sumatif dan formatif diperkenalkan kira-kira 40 tahun silam oleh Michael Scriven. Saat itu istilah yang ia gunakan adalah evaluasi formatif dan sumatif. Evaluasi formatif dilakukan pada saat program masih berjalan, sehingga konsekuensinya dapat meningkatkan kualitas program. Sedangkan evaluasi sumatif dilaksanakan di akhir program, yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas program dan kelayakan apakah program dilanjutkan atau tidak.

Konsep formatif dan sumatif tersebut ternyata benar-benar bermanfaat sehingga saat ini sudah sangat dikenal dan digunakan secara luas. Istilah evaluasi yang kecenderungannya dilakukan di akhir proses menjadi lebih digantikan oleh asesmen (Secara lebih jelas perbedaan evaluasi dan asesmen dapat anda baca di artikel lain yang kami posting).

Kemampuan asesmen formatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang sedang berlangsung membuat asesmen ini mendapatkan banyak perhatian dari para ahli dan praktisi pendidikan. Popham (2009) mendefinisikan asesmen formatif sebagai sebuah proses terencana dimana bukti-bukti mengenai kondisi belajar siswa digunakan oleh guru untuk melakukan penyesuaian pada pembelajaran yang sedang berlangsung atau juga digunakan oleh siswa untuk menyesuaikan teknik belajar mereka.

Dalam pembelajaran sehari-hari kita mungkin mengenal asesmen formatif dalam bentuk ulangan harian, kuis, atau bahkan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Pentingnya nilai-nilai dari ulangan harian, kuis atau tugas-tugas untuk segera diberikan kepada siswa adalah agar nilai-nilai tersebut dapat mengarahkan siswa untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam belajarnya. Sayangnya, masih banyak kita jumpai guru yang tidak menyelesaikan penilaian tepat waktu, bahkan hingga berlarut-larut di akhir semester.

Asesmen formatif dapat dilakukan dalam berbagai bentuk

Kita kini menjadi tahu bahwa fungsi asemen formatif tidak akan terwujud jika guru tidak menyelesaikan penilaian terhadap berbagai bentuk dari asemen yang diberikan dengan tepat waktu. 

Asesmen sumatif dilakukan di akhir program pembelajaran. Penentuan kualitas belajar siswa secara keseluruhan, apakah tujuan pembelajaran telah tercapai dan kelayakan mereka untuk naik ke kelas selanjutnya dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek, terutama nilai ujian akhir. Melalui asemen sumatif ini kita dapat mengetahui bagaimana gambaran kualitas pembelajaran secara utuh.


Buku Rujukan:
Popham, W James. 2009. Instruction That Measures Up. Alexandria: ASCD

4 comments:

  1. Good article, succes for as always, waiting for your next isues

    ReplyDelete
  2. Good article, succes for you as always, waiting for your next issues

    ReplyDelete
  3. Sangat bermanfaat, jadi tahu sejarahnya.

    ReplyDelete
  4. Tika Andriya, S.Si.11 October 2021 at 04:12

    Sangat bermanfaat Mas Bibie, saat saya sedang mencari referensi untuk pelatihan

    ReplyDelete