Sunday 4 September 2016

Guru Harus Berusaha Tahu dan Memanfaatkan Nama Siswanya

Proses komunikasi, termasuk juga komunikasi dalam pembelajaran, membutuhkan kedekatan psikologis. Hal sederhana dan pertama yang harus guru usahakan agar proses komunikasinya dengan para siswa lancar adalah mengetahui dan menggunakan nama para siswanya. Meskipun nampak sederhana, namun menurut penelitian yang dilakukan oleh Page (2008), penggunaan nama siswa oleh guru ketika mengajar dapat memberi dampak besar bagi keberhasilan pembelajaran.

Guru Menyapa Siswa Dalam Pembelajaran

Berbagai strategi dan pendekatan pembelajaran bisa dipilih oleh guru ketika hendak mengajar, bergantung pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Pertama kali yang harus diperhatikan oleh guru adalah memastikan bahwa situasi yang aman untuk belajar telah tercipta. Selain itu juga siswa merasa diperhatikan/dipedulikan sehingga mereka merasa benar-benar menjadi bagian dari kelas (proses pembelajaran). Umumnya siswa tidak akan mempedulikan pelajaran di sekolah sebelum mereka merasa dipedulikan atau diperhatikan di sekolah.

Seperti yang telah disebutkan di awal, salah satu cara guru untuk menciptakan suasana yang aman dan penuh perhatian adalah dengan mengetahui nama para siswanya. Untuk kemudian mau menggunakan nama-nama tersebut dalam berinteraksi dengan mereka, baik di dalam kelas saat pembelajaran maupun di luar kelas.

Guru yang mengetahui dan mau menggunakan nama para siswanya mengindikasikan bahwa ia:
  1. Cukup peduli atau perhatian pada siswa.
  2. Mau menjalin hubungan secara individual dengan para siswa. Hal ini memunculkan rasa nyaman pada diri mereka.
  3. Menunjukkan sikap percaya diri (tidak ragu menyebut nama siswa untuk keperluan-keperluan tertentu dalam pembeajaran).
  4. Menganggap bahwa para siswa bukanlah sosok-sosok yang asing.
  5. Menunjukkan penguasaan guru terhadap siswa dengan cara yang baik.
Mungkin masih banyak kita temui para guru yang tidak menggunakan nama siswanya ketika berinteraksi atau berkomunikasi di dalam kelas. Dampaknya tentu saja adalah terciptanya jarak psikologis antara guru dan siswa.

Mengenali sekian banyak siswa bagi beberapa guru mungkin terasa sangat menyulitkan. Untuk itu tidak perlu harus hafal keseluruhan nama siswa dalam satu waktu sekaligus. Proses mengenali mereka dapat dilakukan secara bertahap, yang penting anda telah menunjukkan suatu usaha yang cukup untuk mengenali mereka dari waktu ke waktu. 


Buku Rujukan:
Page, Marilyn L. 2008. You Can't Teach until Everyone is Listening. Thousands Oaks: Corwin Press

No comments:

Post a Comment