Wednesday 3 February 2021

Materi Pendukung Orasi

Inti informasi yang ingin disampaikan oleh seorang orator kepada audiennya biasanya berupa poin-poin atau informasi yang padat dan diharapkan akan membawa perubahan terhadap pengetahuan bahkan sikap audien di kemudian hari. Untuk dapat memberikan pemahaman yang jelas dan melekat di ingatan audien, poin-poin informasi tersebut seharusnya dilengkapi oleh materi-materi pendukung yang juga harus disiapkan oleh orator sebelum hari H.

Beberapa fungsi dari materi pendukung orasi adalah sebagai berikut:

  1. Membuat audien lebih jelas mengenai informasi inti yang disampaikan dalam orasi.
  2. Menarik perhatian dan minat audien terhadap isi orasi.
  3. Menguatkan ingatan audien mengenai informasi yang disampaikan dalam orasi
  4. Meyakinkan audien bahwa orator telah melakukan riset dan persiapan yang matang sebelum orasi berlangsung.
Melihat beberapa fungsi dari materi pendukung tersebut di atas, sekarang anda mungkin akan mengalami perubahan pemahaman. Jika sebelumnya sedikit meremehkan materi pendukung, maka saat ini akan terbersit suatu pemikiran baru yang membuat anda lebih menghargai akan pentingnya materi pendukung.

Apa saja bentuk-bentuk dari materi pendukung yang biasanya digunakan oleh para orator? Berikut ini adalah beberapa di antaranya.

  1. Contoh-contoh. Ini adalah materi pendukung yang paling banyak digunakan. Bukankah para guru selalu memberikan contoh untuk membuat para siswa memahami penjelasannya? Sebuah contoh membuat konsep atau teori yang abstrak menjadi lebih nyata sehingga lebih mudah dipahami.
  2. Definisi. Materi pendukung ini dibutuhkan apabila orator memakai kata atau istilah yang baru sehingga ia perlu menjelaskan definisi dari istilah tersebut sebelum menyampaikan informasi inti. Definisi dapat diperoleh dari kamus atau buku tetapi seorang orator juga dapat menggunakan bahasanya sendiri untuk mendefinisikan, dengan harapan audien akan lebih mudah memahami.
  3. Testimoni atau pernyataan yang diberikan oleh orang lain (yang umumnya adalah pakar). Testimoni dari pakar akan memperkuat keyakinan audien terhadap isi orasi. Dalam memilih testimoni tersebut orator harus benar hati-hati agar yang dipilih memang benar-benar pakar di bidang yang khusus sesuai dengan isi orasi. 
  4. Statistik. Data statistik dihasilkan dari penelitian atau survey baik peneliti individual maupun lembaga. Statistik bermanfaat apabila informasi yang disajikan membutuhkan kuantifikasi. Keberadaan statistik membuat audien lebih paham seberapa besar kuantitas sesuatu yang dijelaskan orator, misalnya ketika orator menjelaskan bahwa korban covid19 telah semakin besar. 
  5. Analogi atau perbandingan informasi inti dengan hal lain yang mirip. Tujuan analogi adalah menghasilkan kejelasan pada pemahaman audien. Sebuah analogi biasanya akan menurunkan level kerumitan informasi. Dengan analogi yang sederhana audien dapat diarahkan untuk memahami informasi yang lebih rumit.
Bacaan lebih lanjut:

Beebe, S.A., Beebe, S.J. (2018). Public Speaking, An Audience-centered Approach (10th ed.). Hoboken: Pearson.

Fraleigh, D.M., Tuman, J.S. (2014). Speak Up, An Illustrated Guide to Public Speaking (3th ed.). Boston: Bedford/St. Martin's.

No comments:

Post a Comment