Monday 9 March 2020

Perlukah Baby Walker untuk Membantu Bayi Belajar Berjalan?

Setiap orang tua pasti ingin membantu, membimbing, mengajari dan menuntun anak mereka agar mengalami perkembangan yang sehat dan menjadi orang dewasa yang mandiri dan bahagian dalam hidupnya. Di masa bayi salah satu keterampilan yang sangat berkesan adalah berjalan. Ketika bayi mulai belajar berjalan, orang tua akan penuh semangat menuntun mereka.

Bukalah youtube.com dan ketik kata pencari baby first step atau bayi belajar jalan, maka akan anda temui banyak sekali unggahan video orang tua mengajari bayi belajar berjalan. Semua video tersebut memberi kesan bahwa anak yang belajar berjalan begitu lucu dan menggemaskan, serta memberi kebahagiaan tersendiri bagi seluruh keluarga. Momen anak belajar berjalan biasanya akan terus diingat oleh orang tua hingga si anak menjadi dewasa dan berkeluarga.


Salah satu keyakinan orang tua ketika bayi belajar berjalan adalah dengan membelikan mereka baby walker. Alat ini dapat kita temui di berbagai masyarakat sejak berabad-abad lamanya, dengan bentuk yang berbeda-beda. Bentuk yang umum saat ini adalah lingkaran dengan roda-roda di bawah dan terdapat tempat duduk empuk di bagian tengah. Bentuk lingkaran memungkinkan baby walker tersebut bergerak ke arah manapun.

Ternyata keyakinan masyarakat tidak terbukti dalam hasil-hasil penelitian. Penggunaan baby walker berdasarkan data statistik pada banyak penelitian justru membuat masa belajar berjalan bayi menjadi lebih lama beberapa minggu dari pada anak yang tidak menggunakannya. Alasan yang pertama adalah baby walker justru menurunkan semangat bayi untuk berjalan yang sebenarnya, karena bergerak di dalam alat tersebut lebih mudah. Yang kedua, kemampuan berjalan yang normal dan optimal membutuhkan keterampilan beberapa otot di bagian yang berbeda, yang akan dipelajari bayi mulai ketika ngesot, merangkak, berpegangan pada obyek untuk berdiri dan duduk.

Hal negatif lain yang dapat muncul dari baby walker adalah kemungkinan kecelakaan yang lebih tinggi dibanding jika bayi belajar berjalan secara alami, misalnya hanya dengan dituntun. Kecelakaan tersebut dikarenakan baby walker membuat perpindahan bayi lebih cepat, sehingga di lokasi yang kurang aman membuat orang tua terlambat untuk mencegah jika bayi mengalami sesuatu. Pada beberapa negara maju jumlah kasus kecelakaan bayi karena penggunaan baby walker termasuk besar.

Kanada menjadi negara pertama pada tahun 2004 yang melarang perdagangan baby walker. Namun karena masyarakat telah begitu percaya akan kegunaan alat tersebut, jadinya perdagangan baby walker terus dilakukan di pasar ilegal. 

Terdapat bentuk baby walker yang mungkin membuat anak lebih aktif dari baby walker bentuk lingkaran, yaitu yang berbentuk kereta dorong. Bisa jadi anak tidak malas lagi dengan bentuk ini. Namun belajar berjalan secara alami dengan bantuan langsung dari orang tua tetap akan lebih baik hasilnya. Walaupun untuk itu para orang tua akan lebih capek (dan bisa jadi inilah alasan utama penggunaan baby walker). 

Referensi:
Hupp, S. & Jewell, J. (2015). Great Myths Of Child Development. West Susseex: John Wiley & Sons, Inc.

Gambar:
https://pixabay.com

No comments:

Post a Comment